CHICAGO - Remaja yang tidur kurang dari delapan jam memiliki kecenderungan untuk memakan lebih banyak makanan ringan dan berlemak ketimbang mereka yang tidur lebih lama.
Menurut hasil riset yang telah dilakukan para peneliti menunjukkan jika kurang tidur akan memberikan perubahan kronis dalam cara berdiet. Hal ini akan berimbas pada tingginya resiko obesitas, khusunya di tubuh para gadis remaja.
Studi sebelumnya menunjukkan jika kurang tidur akan menimbulkan kecenderungan untuk memperbesar bentuk badan. Namun temuan kali ini turut menjelaskan darimana asal kalori tambahan yang membuat gemuk itu.
Meningkatnya kebutuhan akan makanan berlemak dapat
memicu pertumbuhan kalori harian yang dibutuhkan. Pasalnya, makanan berlemak identik dengan tingkat kalori yang tinggi. Jadi jika hal tersebut terjadi cukup rutin maka akan menimbulkan kelebihan lemak dan kegemukan.
"Demonstrasi yang kami lakukan dalam riset ini berhasil menemukan berubahnya pola diet remaja menjadi lebih kronis berkat kurangnya waktu tidur. Hal ini cukup memberikan bukti mengapa kurang tidur berkaitan erat dengan obesitas," ujar Susan Redline, peneliti dari Brigham and Women's Hospital, Boston, AS seperti dikutip melalui Straits Times, Kamis (2/9/2010).
Redline dan koleganya mengadakan studi tentang tidur ini dengan melibatkan 240 remaja berusia 16 hingga 19 tahun. Pola tidur para responden diteliti dengan menggunakan perangkat yang diikatkan di tangan. Sedangkan konsumsi makanan diketahui para peneliti melalui hasil wawancara setiap harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar